Seputar Berita Langka

Sabtu, 23 Juli 2016

Keluarga Beli Mayat Wanita Untuk Dinikahkan Dengan Anak


Mungkin inilah yang menjadi satu prinsip dasar dan tujuan semua orang saat hidup. Karena hal ini pula lah yang menjadi acuan sebuah keluarga di China ketika anak laki-lakinya meninggal dalam keadaan bujang.

Para orangtua di China memang terkenal seringkali memaksa anaknya untuk cepat menikah setelah lulus kuliah. Beberapa orangtua akan mengusahakan mencarikan jodoh, mengatur kencan buta, mengenalkan anaknya ke anak-anak temannya dan lain sebagainya.

Tapi jika semua usaha itu gagal dan kemudian kematian sudah lebih dulu menjemput anak, usaha terakhir adalah menikahkan anak saat mereka sudah menjadi mayat.

Seperti dikutip dari shanghalist.com, di sebuah daerah pedesaan Shanxi masih berlaku tradisi unik menikahkan seseorang bahkan setelah mereka meninggal. Hal ini dilakukan oleh sebuah keluarga yang sengaja membayar mahal hingga 180 ribu yuan (sekitar 376 juta rupiah) untuk pernikahan mayat anak laki-lakinya karena mati bujang.

Dan karena yang membeli adalah penduduk lokal Shanxi sendiri, keluarga itu pun mendapat diskon untuk membayar mayat wanita yang akan dinihkahkan. Lalu bagaimana orang-orang mendapatkan mayat tersebut?

Ternyata dari keluarga-keluarga lain yang juga mengalami hal yang sama. Jika anak perempuan mati dalam kondisi belum menikah, dan kedua belah pihak keluarga setuju, mereka akan dinihkahkan dalam keadaan tanpa bernyawa. Tradisi ini ternyata memang sudah berlangsung sejak lama.

Penduduk lokal percaya bahwa jika keluarga membiarkan anak tidak menikah bakan dalam kondisi sudah meninggal, keluarga akan ditimpa bencana dan kutukan. Sekarang sudah jelas mengapa orangtua ini rela membayar mahal untuk menihkahkan mayat anaknya. Bahkan jika mereka harus menggali liang kubur untuk menihkahkan tulang berulangnya saja, hal ini akan dilakukan.

Orang sering bercanda tentang hal ini karena rasanya jika mati muda itu tidak seru, karena belum melakukan banyak hal di dunia ini, termasuk menikah. Tapi ada baiknya jika kamu mengubah tujuan hidupmu, lebih banyak berbuat lebih baik, berbagi dengan sesama dan lain sebagainya, bukan hanya fokus menikah saja. klik di sini 

0 komentar:

Posting Komentar